Ujian Praktik Berbicara Bahasa Indonesia
Pidato tentang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Maganza Festival ini adalah salah
satu rangkaian acara dari perayaan ulang tahun SMAN 2 Magelang yang ke-37 yang
sebelumnya juga diadakan jalan santai dan lomba tumpeng; pertandingan Begarlist Volley Cup; dan Begarlist Futsal Cup. Tahun lalu, Smada pernah mengadakan konser
serupa dengan mendatangkan bintang tamu Los Pakualamos, Fumador Clown, dan
Candy Trip yang berlangsung di kampus SMA 2 sendiri.
Acara tersebut dibuka pukul 18.30
WIB dengan
penampilan dari zonjach sang extreme drum
style dan dilanjutkan dengan penampilan empat buah lagu dari Jupiter Shop, setelah
itu dilanjutkan dengan penampilan lima buah lagu dari Lapiest Legiet dan diakhiri
dengan penampilan spesial dari Payung Teduh yang membuat penonton larut dalam
alunan iringan lagu. acara ini berakhir pada pukul 22.45 WIB. “Perayaan ulang
tahun SMAN 2 Magelang ini berlangsung meriah dibandingkan tahun lalu, karena acara
ini diselenggarakan untuk masyarakat umum.” ujar salah satu siswa SMAN 2
Magelang.
Sapari
kecil lahir di Magelang pada tanggal 23 September 1960. Sapari kecil adalah
anak kedua dari enam bersaudara. Beliau lahir dalam keluarga sederhana dari
Bapak Cunong dan Ibu Wakinem. Beliau tinggal di Desa Sobokarang, Kecamatan
Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Ayahnya bekerja sebagai tentara sukarelawan di
Magelang. Ibunya bekerja sebagai buruh tani di desanya.
Pada
tanggal 12 Desember 1986, beliau menikah dengan Nur Laela seorang guru PAI di
SDN Pabelan dan tinggal bersama mertuanya di Desa Pancuranmas, Kecamatan
Secang, Kabupaten Magelang. Ibu Nur Laela lahir di Magelang pada tanggal 24
juli 1967. Pada tanggal 20 Januari 1990 lahirlah anak pertama mereka yang
diberi nama Dinalisa Setiawati. Selang dua tahun lahirlah anak kedua pada
tanggal 15 Desember 1992 yang diberi nama Arif Bahtiar. Kemudian pada tanggal
08 April 1999 lahirlah anak ketiga yang diberi nama Nurul Habibah bersamaan
dengan beralih profesinya Bapak Sapari sebagai tukang ojek menjadi tukang pijat.
Beliau memperoleh ilmu memijat dan menolong orang yang mengalami patah tulang,
keseleo, terkilir, dan tulang retak dari pelatihan di Semarang. Pada akhir
tahun 1999, Bapak Sapari mendirikan rumah di Desa Pancuranmas, Kecamatan
Secang,Kabupaten Magelang. Pada tanggal 09 juni 2010 lahirlah anak keempat yang
diberi nama Kusumawardani. Pada akhir tahun 2010, Bapak Sapari dipindahtugaskan
ke SDN Bengkal 2, Kabupaten Magelang.